Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini

Berita Aktual

Tangis Haru Ketua Terpilih IPPNU Muncar, Masa Bakti 2021-2023

Ketua terpilih PAC IPPNU Muncar saat memberikan sambutan (Foto: PAC Muncar For NUOB)

Muncar, NUOB

Tangis haru datang dari ketua mandataris Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), masa bakti 2021 sampai dengan 2023.

Adalah Anggun Sari yang terlihat tak mampu membendung air matanya, saat memberikan sambutan selaku ketua terpilih dalam Konferensi Anak Cabang (Konferancab) IPNU dan IPPNU Kecamatan Muncar di Pondok Pesantren Al-Mushtofa, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar.

Sambil terisak tangis, Anggun mengungkapkan rasa harunya atas hasil musyawarah tertinggi di tingkat kecamatan itu, yang mempercayakan dirinya untuk memimpin IPPNU Muncar di dua tahun ke depan.

Saat ditemui usai kegiatan Konferancab, Anggun mengaku menangis bukan karena bahagia menjadi ketua terpilih, melainkan dirinya merasa belum mampu untuk mengemban amanah yang begitu besar itu. Tentu merupakan sifat kerendahan hati yang perlu dicontoh oleh kader IPPNU di manapun berada.

"Saya menangis bukan karena senang, ya karena saya belum merasa mampu dan sesuai kriteria untuk menjadi ketua IPPNU Muncar," ujarnya kepada NU Online Banyuwangi, Ahad (14/11).

Terlepas dari itu semua, wanita yang juga mahasiswa di Institut Agam Islam (IAI) Ibrahimy Genteng ini mengungkapkan, bahwa ke depan pihaknya akan meneruskan titah perjuangan para alumni IPPNU yang telah bersusah payah untuk mengepakkan sayap organisasi di Kota Ikan itu.

"Karena ini amanah, mau tidak mau harus saya terima. Harapan saya, selanjutnya IPPNU bukan lagi organisasi yang seakan numpang saja dengan IPNU, namun juga mampu berdiri sendiri, tentunya tetap harus bareng dengan IPNU," papar Anggun.
Baca Juga :

Diguyur Hujan, Konferancab IPNU IPPNU Muncar Tetap Berjalan Hikmat

Selain Anggun, Ketua Demisioner IPPNU Kecamatan Muncar Maulita Sari membeberkan perjuangan para anggota serta pengurus demi hijaunya Kecamatan Muncar. Mulai dengan anggota yang berjumlah 3 orang saja, hingga mampu mencetak kader sebanyak 7 ranting.

"Kalau dari kita sendiri dalam mengkader tidak pernah menuntut untuk bisa segalanya. Tapi kita membangun kemistri dulu, karena dulu kita minim kader. Istilahnya awal awal itu 'aku adalah dirimu, dirimu adalah aku'," paparnya.

Lebih lanjut Lita sapaan akrabnya, menjelaskan bagaimana proses mengkader dari awal hingga detik ini. Mulai dari menjemput anggota yang tidak memiliki kendaraan, hingga mengizinkan kepada orang tuanya.

"Karena mayoritas pelajar, jadi dulu kita sampai menjemput ke rumah anggota kita. Kita menjelaskan tujuannya juga kepada orang tua mereka," katanya.

Terakhir, Lita berpesan kepada kader IPPNU se-Kecamatan Muncar bahwa teruslah berproses, tidak perlu berfikir kegiatan yang dilakukan harus dipandang bagus, yang terpenting terus bergerak.

"Karena orang yang menyukai progres kita akan tetap suka, begitupun sebaliknya mereka yang tidak suka ya selamanya gak akan suka," tegasnya.

Rivani Noer Maulidi
Editor: Rivani Noer Maulidi