NUOB, Banyuwangi
Dalam rangka menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Banyuwangi bersama Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi gelar isbat nikah terpadu.
Kegiatan yang terselenggara pada 16 September kemarin ini setidaknya diikuti 54 pasangan yang hadir dan 4 tidak hadir.
"Lebih dari 15 hari, kami mencari peserta dari 25 kecamatan. Ada 14 kecamatan yang mendaftar di antaranya, Tegalsari, Bangorejo, Glenmore dan Kalibaru," ucap Ketua PC Fatayat NU Banyuwangi, Mariyana.
Diakui atau tidak, efeknya luar biasa terutama bagi anak-anaknya yang tidak memiliki akta lahir.
"Kami semakin giat untuk mensosialisasikan program ini. Karena sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya pasangan yang belum terdaftar (tercatat) secara negara," imbuh Mariyana.
Di samping itu, ada pengakuan dari negara maupun sosial masyarakat bahwa anak ini adalah anak dari pasangan tersebut.
"Sejatinya, program ini, kita berupaya melindungi hak-hak perempuan. Karena, pernikahan secara sirri (nikah di bawah tangan) maka perempuan tidak akan mendapatkan hak waris. Tentu ini sangat berat bagi perempuan," terang Ketua PC Fatayat NU Banyuwangi melalui via telepon, Sabtu (17/9/2022).
Atas dasar ini, Fatayat NU Banyuwangi gandeng PA Banyuwangi gelar program isbat nikah. Pihaknya mengungkapkan bahwa akan ada program gelombang kedua dan dilaksanakan di kantor PCNU Banyuwangi.
"Saya berharap kegiatan ini direspon baik oleh masyarakat karena banyak hak-hak anak maupun perempuan yang dapat diambil," pungkasnya.
