Banyuwangi, NUOB
Lembaga Amil. Zakat, Infaq dan Sedekah NU (LAZISNU) Kecamatan Cluring luncurkan progam Gerakan Donasi Pendidikan (GEDOKAN) dan bagikan donasi peralatan sekolah kepada para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Kecamatan Cluring.
Ketua LAZISNU Kecamatan Cluring Syamroto mengungkapkan di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Cluring, Selasa (21/06/2022) mengungkapkan kegiatan itu satu- satunya progam gerakan donasi pendidikan oleh LAZISNU yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
“Alhamdulilah kita bisa merealisasikan progam gerakan donasi pendidikan disingkat gedokan dalam bentuk peralatan sekolah yang diberikan kepada para siswa baru MI Kecamatan Cluring, mudah mudahan kegiatan ini mempunyai manfaat dan barokah untuk anak didik kita, ini satu satunya kegiatan lazisnu dan mwcnu satu satunya se Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Syamroto.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berkontribusi kesuksesan kegiatan ini dan mendoakan para donatur diberi kelancaran rezeki.
“Kepada para guru madrasah sebagai ujung tombak pendidikan tunas tunas aswaja semoga terus istiqomah sehingga aswaja akan terus bergema sepanjang masa,” ucapnya.
Selain itu Ketua MWCNU Cluring Rachmad Ishaq, yang memberikan sambutan dalam acara pembagian tersebut mengapresiasi LAZISNU Kecamatan Cluring melalui progam gerakan donasi pendidikan dala, bentuk peralatan sekolah.
“Kami atas nama MWCNU Cluring mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada LZAISNU Kecamatan Cluring yang telah berupaya mendekatkan organisasi struktural yakni MWCNU kepada madrasah karena memang kita akui bersama kedekatan structural NU mulai dulu sepertinya hanya pengakuan saja tapi kedekatan belum tercipta” papar Rachmad Ishaq.
Rachmad juga menjelaskan bahwa MWCNU Cluring beberapa tahun ini telah menggagas Forum Gerakan Simpatik Madrasah (GESAH) di Madrasah se Kecamatan Cluring dalam rangka mendekatkan madrasah dan warga NU.
“Alhamdulilah diawali dengan kami menggagas gesah (gerakan simpatik madrasah) pada lembaga pendidika Ma’arif, namun tidak cukup begiotu saja harus ditindaklanjuti dengan menciptakan dan tanggungjawab structural dari NU dari ranting sampai MWCNU itu betul betul nyata dan tidak hanya kamuflase. Contoh pengurus rantingnya saja tidak ngerti bahkan tidak kenal dengan kepala madrasarah ataupun guru, makanya kami berharap ke panjenengan sebagai kepala madrasah harus terhubung dengan warga NU melalui pengurus ditingkatan ranting NU dan badan otonomnya” kata Rachmad,
Ia berharap Madrasah terus membangun bekerjasama saling bahu membahu bersama Pengurus, Badan otonomo NU (Muslimat, Fatayat, GP Ansor, dan warga NU semuanya) dalam hal peningkatan kualitas pendidikan serta persaingan penerimaan siswa baru.
