• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Senin, 29 April 2024

Badan Otonom

IPNU IPPNU

PAC IPNU-IPPNU Kabat Gelar Diskusi Kebangsaan

PAC IPNU-IPPNU Kabat Gelar Diskusi Kebangsaan
Dr. Prawitra Thalib, SH., MH.ACI.Arb., Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya hadiri undangan PAC IPNU-IPPNU Kabat dalam diskusi Kebangsaan.
Dr. Prawitra Thalib, SH., MH.ACI.Arb., Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya hadiri undangan PAC IPNU-IPPNU Kabat dalam diskusi Kebangsaan.

NUOB, Banyuwangi 
Diskusi Kebangsaan sukses digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama IPNU IPPNU Kabat pada Sabtu (03/06/2023) di Pondok Pesantren Nurul Ihsan Dusun Mantren, Desa Kabat, Kecamatan Kabat.

Acara yang dikemas sederhana dan mendatangkan pemateri dari Surabaya ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dengan mengambil judul "Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik dan Hukum". Judul Diskusi tersebut dikupas tuntas dan menarik oleh Dr. Prawitra Thalib, SH., MH.ACI.Arb., Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya.

Dosen Airlangga itu menjelaskan bahwa Pancasila telah final menjadi paradigma pembangunan bukan hanya untuk bidang politik dan hukum, melainkan dalam setiap aspek pembangunan bangsa dan negara ini. Dan jiwa Pancasila sesungguhnya wajib dimiliki oleh setiap insan yang mengaku beragama dan tinggal di bumi Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PAC IPNU Kabat, Ahmad Ramdani Lubis, atau akrab disapa Dani, memberikan pengantar dan stimulus pembuka, kenapa IPNU-IPPNU harus melakukan diskusi terkait Pancasila.

"Pancasila sudah selayaknya kita hayati dan amalkan sungguh-sungguh karena sebagai badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) kita punya tanggung jawab akan sikap-sikap yang telah diperjuangkan oleh pendiri dan para pejuang ini dalam rangka turut serta merumuskan dasar negara bangsa Indonesia," ujarnya.

Dr. Prawitra yang juga merupakan Sekretaris Lembaga Pemulihan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinsi Jawa Timur juga memberikan semangat terhadap kader-kader muda NU kec Kabat.

Dia mendorong agar diskusi-diskusi semacam ini terus digalakkan. Karena tahun ini memasuki tahun politik. Dan seringkali banyak kelompok yang mengaku paling pancasilais.

"IPNU IPPNU harus menjadi katalisator pencerah bagi masyarakat awam untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang punya gagasan dan kejujuran," tukasnya.

Menguatkan pernyataan di atas, pengasuh PP Nurul Ihsan, Wahyudi menjelaskan proses sebelum lahirnya Pancasila ada kesepakatan berupa Piagam Jakarta. Dan itu hampir serupa dengan Piagam Madinah yang dulu pernah ada di masa kanjeng Nabi Muhammad Saw (Red/ARL*).

Ahmad Ramdani Lubis 


Editor:

Badan Otonom Terbaru