• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Jumat, 3 Mei 2024

Berita Aktual

Sobo Deso

Jelang Akhir Masa Kepengurusan, PCNU Banyuwangi Gencar Acara Sobo Deso

Jelang Akhir Masa Kepengurusan, PCNU Banyuwangi Gencar Acara Sobo Deso
Sobo Deso ke 205 di desa Seneporejo, kecamatan Siliragung (Foto: Wafa/NUOB)
Sobo Deso ke 205 di desa Seneporejo, kecamatan Siliragung (Foto: Wafa/NUOB)

Banyuwangi, NUOB

 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Banyuwangi masa khidmat 2018 - 2023 memasuki akhir masa kepengurusan.

 

Meski hanya menghitung bulan di akhir masa kepengurusan, PCNU Banyuwangi tetap istiqomah menggelar Sobo Deso.⁷

 

Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, menjadi giliran ke 205 acara sambung hati antara PCNU Banyuwangi dan seluruh desa NU di kabupaten berjuluk kota gandrung itu.

 

Nampak hadir Rais Syuriah PCNU Banyuwangi KH. Zainullah Marwan, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini.

 

Kyai Marwan sapaan akrabnya, menyampaikan akan kewaspadaan setiap muslim kepada setiap ibadah yang dilaksanakan, termasuk dalam sholat, hingga makanan yang dikonsumsi harus sesuai syariat agama.

 

"Kita harus memperhatikan betul ketika melaksanakan sholat, termasuk tidak boleh menggerakkan anggota tubuh 3 kali yang di hitung sebagai batalnya sholat. Juga yang kita konsumsi, seperti hewan yang wajib disembelih sesuai syariat," ungkap Kyai Marwan.

 

Selain kyai Marwan, gus Makki juga menyampaikan bahwa menjadi pengurus NU harus berani untuk naik kelas di hadapan Allah, dengan tidak lagi menghindari hal yang diharamkan, namun juga menahan barang yang halal.

 

"Kalau menghindari barang haram itu sudah biasa, semua muslim wajib melakukan itu. Tapi jika ingin semakin tinggi derajat di hadapan Allah, harus berani menahan hal yang halal," tegas gus Makki.

 

Terlebih di bulan suci Ramadhan, lanjut gus Makki, merupakan momen untuk umat muslim untuk menahan terhadap hal yang mubah atau diperbolehkan. Sebagaimana arti imsak yakni menahan diri.

 

"Mumpung bulan Ramadhan, mari kita manfaatkan sebagai ajang meningkatkan kualitas diri kita di hadapan Allah," kata pengasuh pondok pesantren Bahrul Hidayah dusun Rayud, desa Parijatah Kulon, kecamatan Srono itu. (*)


Editor:

Berita Aktual Terbaru