Banyuwangi, NUOB
Ikhtiar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, untuk mensyiarkan Gerakan Mborong Mlijoan dalam rangka Hari Lahir (Harlah) NU disambut baik oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahldatul Ulama (LAZISNU) Banyuwangi.
Tak tanggung-tanggung, Ketua LAZISNU Banyuwangi Imron Rosyadi, dalam video yang berdurasi 7 menit 39 detik, Imron tampak turun langsung untuk memborong dagangan sayuran seorang wanita, Kamis, (27/1/22).
Video diawali dengan menunjukkan pesan suara kepada jajarannya, terkait intruksi dari ketua PCNU Banyuwangi KH.Ali Makki Zaini tentang Gerakan Mborong Mlijoan, hingga mencontohkan dirinya memborong dagangan salah satu warga.
Dengan menggunakan bahasa daerah setempat, Imron menghentikan seorang ibu yang sedang membawa dagangannya untuk dijajakan, serta mengungkapkan niatnya untuk memborong semua dagangan yang dibawa ibu itu.
“Mau kemana bu, ini ingin saya beli semua dagangannya apa bisa bu ?, saya kebetulan ingin belanja”, kata Imron.
Sontak ibu yang masih mengenakan helm tersebut turun dari motornya, dan menyebutkan sayur yang sedang dibawanya untuk dijual.
“Ini ada sayuran, jagung, kacang, timun, ini semua mau saya jual pak,”ungkap ibu dalam video tersebut.
Dalam kesempatan itu juga, Imron memaparkan bahwa Gerakan Mborong Mlijoan ini merupakan program PCNU Banyuwangi dalam rangka memperingati Harlah NU ke-96. Dirinya juga meminta bantuan kepada pedagang untuk membagikan dagangan yang telah dibeli untuk didistribusikan kepada kaum dhuafa dan fakir miskin yang ada di daerah tersebut.
“Ini adalah program PCNU Banyuwangi Mborong Mlijoan, saya minta tolong setelah saya beli nanti, dibagikan ke kaum dhuafa dan fakir miskin ya bu,” kata Imron.
Setelah beberapa saat menghitung total dagangannya, ibu itu menjual sebesar 300 ribu rupiah untuk semua dagangannya. Dengan gaya humornya Imron bertanya apakah tidak kurang ?. Seketika jajaran serta ibu itu tertawa.
Terakhir dalam video itu LAZISNU Banyuwangi tampak turut membantu,untuk membagikan dagangan tersebut kepada para dhuafa dan fakir miskin yang telah dibungkus dengan plastik berlabel LAZISNU Banyuwangi. (Van/NUOB)
