NUOB, Banyuwangi
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi mulai melakukan pembangunan Masjid KH.Ali Manshur di lokasi Kawasan Ramah Pendidikan dan Ekonomi Terpadu (Karpet) NU Desa Labanasem, Kecamatan Kabat.
Proses pembangunan masjid dimulai dengan pengukuran untuk letak pondasi masjid. Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi, KH.Zainullah Marwan didampingi Ketua Tanfidziyah, H.Mohammad Ali Makki dan Katib Syuriyah PCNU, Kiai Sunandi.
Sebelum dilakukan pematokan untuk lokasi masjid, ketiga pengurus PCNU ini sempat bermusyawarah untuk menentukan arah kiblat masjid.
Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, H.Mohammad Ali Makki membuka gambar denah lokasi Kawasan Ramah Pendidikan dan Ekonomi Terpadu (Karpet) NU secara utuh dan menjelaskan satu persatu mulai dari letak lokasi mulai masjid, kampus, pondok dan halaman.
Di bawah terik matahari, Rais Syuriyah PCNU, Katib Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi itu bermusyawarah dan sesekali beradu argumen. Sementara pengurus Tanfidziyah dan staf PCNU dibantu Abu Sofyan selaku konsultan terus melakukan pematokan keliling.
"Untuk keputusan pematokan masjid, kami menunggu hasil musyawarah. Karena berkaitan dengan arah kiblat," ujar Wakil Sekretaris PCNU Banyuwangi, Dedy Jumhardiyanto yang ikut melakukan pengukuran, Jumat (11/11/2022).
Setelah bermusyawarah penentuan arah kiblat tersebut, tim akhirnya melakukan pengukuran dan pematokan lokasi masjid berukuran 17x28 meter. Pematokan menggunakan kayu dimulai pada bagian tepi, sehingga tergambar jelas batas-batas masjid. "Pematokan langsung dilakukan oleh Rais Syuriyah PCNU, KH.Zainullah Marwan disesuaikan arah kiblat, dilanjutkan dengan do'a bersama ditengah lokasi rencana berdiri bangunan masjid," jelas lelaki asal Rogojampi ini.
Usai do'a bersama, semua pengurus dan staf PCNU langsung menyantap nasi tumpeng yang disiapkan. "Kami mohon do'a dan dukungan warga jam'iyah Nahdlatul Ulama, semoga proses pembangunan Masjid ini dapat berjalan lancar. Sehingga dapat menjadi penanda dan kado di usia satu abad Nahdlatul Ulama," tandas wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi ini. (*)
*Kang Dedy
