• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Jumat, 29 Maret 2024

Berita Aktual

PCNU Banyuwangi

Putra KH. Ali Manshur Hadiri Launching Kitab Ta'liqot Sholawat Badar di Ponpes Jenisari

Putra KH. Ali Manshur Hadiri Launching Kitab Ta'liqot Sholawat Badar di Ponpes Jenisari
KH. Syakir bin KH. Ali Manshur hadiri lauching Kitab Ta'liqot Sholawat Badar
KH. Syakir bin KH. Ali Manshur hadiri lauching Kitab Ta'liqot Sholawat Badar

NUOB, Banyuwangi 
Sabtu (19/11), Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Banyuwangi me-launching Kitab Ta'liqot Sholawat Badar di Pondok Pesantren Robithotul Islam Jenisari, Genteng, Banyuwangi.

Kegiatan yang dihadiri lebih 1000 peserta ini dihadiri juga putra KH. Ali Manshur yakni, KH. Syakir bin Ali Manshur. 

Kiai Syakir mengatakan, kitab Ta'liqot ini adalah salah satu yang diharapkan oleh penulis Sholawat Badar, KH. Ali Manshur. 

"Suatu hari, ketika di emperan rumah, abah bergadang-gadang bahwa Sholawat Badar ini diberi catatan oleh pengurus NU. Dilalaj, itu ternyata diberi catatan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, Gus Makki," ujarnya. 

Menurut Kiai Syakir, jauh sebelum mengarang Sholawat Badar, KH. Ali Manshur selalu menulis kesehariannya di buku catatan. 

"Abah selalu mencatat hal-hal yang positif di buku hariannya," tuturnya.

Lebih lanjut, putra pengarang Sholawat Badar itu menceritakan, KH. Ali Manshur mondok pertama kali di Pondok Pesantren Termas, Pacitan. Selama mondok, ia hanya berbekal 1 sepeda.

"Abah mondok atas dorongan dari putra alm. KH. Ahmad Shidiq Jember dan kemudian diberikan sebuah sepeda," ulasnya.

Sepulang dari Termas, KH. Ali Manshur melanjutkan di dua Pondok pesantren lainnya dan setelah itu, baru ditunjuk sebagai Ketua PCNU Banyuwangi.

Selama menjabat, menurut Kiai Syakir, KH. Ali Manshur mengarang Sholawat Badar. Selang beberapa hari, Habib Ali bin Abdurohman al-Habsy mengajak KH. Ali Manshur agar Sholawat Badar dijadikan sebagai anti PKI.

"Habib Ali bin Abdurrohman mengajak abah agar Sholawat Badar agar dijadikan kontra terhadap lagu genjer-genjer ala PKI," terangnya.

Dengan demikian, kata Kiai Syakir, lahirnya Sholawat Badar ini tidak lain untuk menumbuhkembangkan semangat pejuang untuk melawan PKI dan pasukan gerwani yang disemangati dengan lagu genjer-genjer.


Editor:

Berita Aktual Terbaru