Banyuwangi, NUOB
Penolakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Banyuwangi. Kali ini diinisiasi oleh kaum intelektual nahdliyyin yakni, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Aksi tolak kenaikan harga BBM ini dilaksanakan dengan cara menduduki gedung DPRD Banyuwangi. Aksi ini dipenuhi dengan pekikan yel-yel penolakan kenaikan harga BBM. Mereka juga tampak berdiri di atas meja ruang rapat. Mereka memprotes kebijakan kenaikan BBM.
Mahasiswa Bakar Ban di Gedung DPRD Banyuwangi Tolak Harga BBM Naik itu diawali sekira pukul 15.30 WIB. Karena tak kunjung ditemui perwakilan dewan, sekitar pukul 16.20 WIB ratusan mahasiswa menerobos masuk. Akhirnya, mereka menduduki kantor DPRD Banyuwangi.
Meski begitu, jalannya demontrasi kaum intelektual nahdliyyin ini dipantau ketat oleh ratusan aparat kepolisian. Akhirnya, ratusan mahasiswa tampak menunggu di luar ruangan rapat dewan.
Menurut massa, kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini hanya akan menyusahkan rakyat. Karena berdampak dengan kenaikan harga bahan pokok.
"BBM naik rakyat menjerit, PMII Banyuwangi tolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi," teriak massa aksi, Jumat (9/9/2022).
Emosi massa meredam setelah perwakilan dari mereka ditemui di ruang rapat oleh anggota DPRD Banyuwangi. Perwakilan mahasiswa kemudian melakukan mediasi.
