Wujudkan Dokter Mandiri, JRA Joko Samudro Gelar Pelatihan Bagi 200 Praktisi

NUOB, Banyuwangi 
Dalam rangka menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Jam'iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Joko Samudro Kabupaten Banyuwangi  menggelar pelatihan praktisi bagi 200 orang.

Kegiatan yang dihadiri pengurus Pimpinan Wilayah (PW) JRA Joko Samudro Jawa Timur ini dihelat di Pondok Pesantren Minhajut Thulab Muncar, Minggu (27/11).

Menurut Ketua JRA Joko Samudro Dapil V, Gus Ahmad Nidiyanto, pelatihan ijazahan dan praktisi tersebut upaya untuk menambah kader praktisi ruqyah.

"Untuk penambahan kader praktisi ruqyah yang semakin dibutuhkan masyarakat Banyuwangi, umat Islam yang berpaham ahlussunah wal jamaah annahdiyah," ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh warga NU baik laki-laki maupun perempuan. 

"Pesertanya yaitu muslimin dan muslimat warga nahdhiyin, santri dan masyarakat umum," imbuhnya. 

Perlu diketahui bahwa, hadirnya JRA Joko Samudro untuk membentengi warga Nahdliyyin dari faham wahabisme yang selalu membid'ahkn dan mengkafirkan amaliah warga NU.

Selain itu, mendakwahkan Al-Qur'an sebagai syifa' (obat) bagi orang mu'min.

Oleh karenanya, pihaknya berharap, hadirnya praktisi ruqyah JRA Joko Samudro ini menjadi dokter bagi diri sendiri dan keluarga. 

"Saya berharap warga nahdhiyin mampu menjadi dokter bagi diri sendiri keluarga dan masyarakat umum," ungkapnya. 

Dengan begitu, Kabupaten Banyuwangi ini menjadi kota ruqyah selain dikenal kota santet.