• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Jumat, 26 April 2024

Pesantren

Pesantren

Darussalam Gumuk Bayur, Dibalik Kemegahan Pondok Pesantren Blokagung

Darussalam Gumuk Bayur, Dibalik Kemegahan Pondok Pesantren Blokagung
Pondok Pesantren Gumuk Bayur, Dusun Krajan, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi (Foto: Leony/Barurejo)
Pondok Pesantren Gumuk Bayur, Dusun Krajan, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi (Foto: Leony/Barurejo)

Banyuwangi, NUOB

 

Siapa yang tak kenal Pondok Pesantren (PP) Blokagung, tentu tak hanya warga Banyuwangi saja yang mengetahui kesohoran dari PP Blokagung. Pesantren yang terletak di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi.

 

Ternyata dibalik kemegahan PP Darussalam Blokagung, terdapat cabang pesantren yang menyimpan keindahan alam di sekeliling pondok tersebut. Masih banyak orang yang belum mengenal Pesantren cabang ini. 

 

Adalah Pondok Pesantren Darussalam Gumuk Bayur, Pesantren yang terletak tak jauh dari PP pusat berada di lingkungan RT03/RW02, Dusun Krajan, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi. 

 

 

Pondok Pesantren ini berdiri pada 7 Desember 2018 lalu. Tokoh utama dari pendirian pondok pesantren ini adalah KH. Ahmad Mubasyir Syafaat, beliau merupakan Putra terakhir KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur (Pendiri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung) dari Istri keduanya Nyai HJ. Musyarofah. 

 

PP ini memiliki ciri khas bangunan utama dari kayu, sehingga menambah kedekatannya dengan alam. Keindahan yang begitu menakjubkan tergambarkan melalui bangunan yang berdiri dengan gagah di perbukitan (gumuk) dengan dikelilingi alam terbuka disekitarnya, seperti pepohonan yang masih asri, persawahan di sebelah utara dan terdapat aliran sungai di sisi selatan, dan yang tak kalah menarik di depan PP Gumuk Bayur terdapat aliran kanal yang semakin menambah kesan indah tempat santri bermukim ini. 

 

KH. Ahmad Mubasyir Syafaat mengembangkan pondok pesantren ini bersama dengan sang istri Ny Hj. Ulfa Farida. Pondok yang memiliki dua lembaga pendidikan yakni, lembaga TPQ dan lembaga MADIN (Madrasah Diniyah). 

 

Pengasuh PP Darussalam Gumuk Bayur KH. Ahamdah Mubasyir Syafaat selalu berpesan kepada para Ustadz dan Ustadzah yang memyalurkan ilmunya untuk para santri. "Arek-arek pokok seneng ngaji sek (Anak-anak yang penting senang dulu ngaji menuntut ilmu) ," pesannya.

 

Apa yang menjadi dawuh beliau merupakan pondasi awal bagi para ustadz dalam melakoni tugasnya sebagai pengajar, sehingga membuat para santri merasa nyaman. 

 

Salah satunya adalah Ustadz Hilman Fitroni. "Senang adalah urusan sepele namun sangat berpengaruh pada seorang penuntut ilmu sehingga proses belajarnya menjadi semangat," ungkapnya pada NU Online Banyuwangi. Jumat, (17/2/2023).

 

Tak hanya ustadz, para santripun juga turut merasakan kebahagiaannya dapat menuntut ilmu di PP Darussalam Gumuk Bayur. 

 

"Saya merasa senang sekali menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Gumuk Bayur karena metode ajarnya asik dan orang-orangnya juga humble mulai dari guru-gurunya, santri-santrinya, dan bahkan masyarakat sekitar. Rasanya sudah menjadi rumah kedua bagi saya karena begitu senangnya menjadi santri disini," papar Nazwa salah satu santri di PP Blokagung Gumuk Bayur.

 

Terlihat motivasi para santri sangat tinggi, seperti yang dikatakan Rama. "Saya ingin belajar disini karena ingin mengerti ilmu agama meskipun hanya sekecil apapun itu," katanya.

 

Adanya Pondok Pesantren Darussalam Gumuk Bayur juga memberikan warna bagi masyarakat sekitar, mereka mengaku senang karena putra putrinya dapat menimba ilmu tanpa harus jauh dari mereka.

 

"Alhamdullilah dengan adanya pondok disini anak saya bisa menimba ilmu dengan jarak yang dekat selain itu masyarakat juga bisa aktiv untuk ke majelis taklim," kata Susi salah satu wali santri PP Darussalam Gumuk Bayur.

 

Bak cahaya di kegelapan PP Darussalam Gumuk Bayur menerangi dengan segala aktivitas positif yang ada. Untuk sanad keilmuan juga sudah jelas, tak perlu diragukan lagi, meskipun tidak besar namun berharga. (Leony/Barurejo)


Editor:

Pesantren Terbaru