PAC IPNU IPPNU Singojuruh Sukses Gelar Diklatama Perdana

nuob, Banyuwangi 
Diklatama merupakan jenjang kaderisasi awal untuk seorang kader IPNU IPPNU agar mendapatkan legitimasi menjadi kader CBP dan KPP. CBP dan KPP merupakan lembaga semi otonom IPNU dan IPPNU yang bergerak dalam bidang kedisiplinan.

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Kecamatan Singojuruh berhasil menyelenggarakan Diklatama perdana dalam sejarah kepemimpinan PAC IPNU IPPNU Singojuruh dalam 3 periode terakhir. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam pada hari Jumat sampai Ahad (2 - 4 Februari 2024) yang bertempat di Lapangan Gambor kecamatan Singojuruh.

Kegiatan Diklatama yang bertemakan "Regenerasi melalui pengkaderan yang ideal demi tercapainya kader yang militan dan berkelanjutan" ini diikuti oleh 30 peserta dari internal PAC Singojuruh maupun eksternal.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Singojuruh, Muhammad S.H dalam sambutan pembukaan berpesan agar acara ini diikuti dengan baik oleh peserta dan diselenggarakan dengan baik oleh panitia.

"Acara diklatama tidak boleh diikuti dengan main-main saja atau untuk gaya gayaan supaya nantinya bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat. Sehingga ilmu tersebut menjadi salah satu sarana kita untuk berjuang dan mengabdi di Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Rekan Khoirul Anam, Ketua PAC IPNU Singojuruh masa khidmat 2023 - 2025 menuturkan tujuan menyelenggarakan diklatama yaitu karena di lingkup Singojuruh sendiri belum ada kader CBP KPP. Maka dari itu, kami menyelenggarakan diklatama untuk membentuk kader CBP KPP di Singojuruh.

"Kami berharap, untuk seluruh peserta diklatama, bisa menerapkan ilmu² yang sudah diajarkan oleh para narasumber, di daerahnya masing-masing. Dan siap berjuang untuk mengikuti dan mengawal  kegiatan IPNU IPPNU di daerahnya masing-masing", sambungnya.

Untuk merefleksikan apa yang sudah dilaksanakan oleh peserta diklatama selama 3 hari 2 malam, para peserta memberikan nama angkatan dengan nama "Singo Lawu" yang memiliki penjelasan yaitu "Singo" yang berarti Singojuruh sebagai tuan rumah penyelenggara diklatama, sedangkan "Lawu" berarti awan karena selama acara sering sekali cuacanya hujan berawan (red/FA).