• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Sabtu, 4 Mei 2024

Berita Aktual

Digembleng LFNU, Santri Ponpes Darussalam Siap Terjun ke Masyarakat

Digembleng LFNU, Santri Ponpes Darussalam Siap Terjun ke Masyarakat

Banyuwangi, NUOB – Dalam rangka mempersiapkan generasi penerus ahli falak, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) bekerja sama dengan PP Darussalam Blokagung Kabupaten Banyuwangi menggelar Diklat Falak di Blokagung, Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi, selama 5 hari , mulai Tanggal 6 sd 10 Maret 2021.

Ketua Pengurus Cabang LFNU Banyuwangi, Gufron Musthofa menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian pembekalan santri menjelang wisuda April nanti. “Kegiatan ini digelar di samping untuk memperingati Hari lahir PP Darussalam ke 70, juga untuk menyiapkan santri unggul di bidang ilmu falak, sehingga ketika santri sudah berada ditengah masyarakat bisa menyelesaikan masalah arah kiblat, waktu sholat dan awal bulan, bahkan bisa mencari hari dan pasaran serta neton (jawa)” ujar Gufron, sapaan akrabnya, Rabu (10/3).

Gufron menambahkan, bahwa tujuan acara ini untuk membumikan ilmu falak kepada jajaran pesantren yang ada di Banyuwangi.

“Usaha ini merupakan ikhtiar untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman tentang astronomi kepada santri. Pembelajarannya sangat mudah, dan murah, cukup menggunakan kalkulator seharga dibawah Rp 30.000. Santri bisa belajar falak. Karena di Pesantren ada pelajaran falak, maka dengan adanya diklat falak, santri tidak kehilangan kesempatan menikmati keelokan khazanah ilmu ini”.

Adapun materi yang disampaikan adalah pengenalan kalkulator, menghitung arah kiblat dan praktek mencari sudut kiblat, hisab waktu sholat, dan awal bulan qomariyah, konversi masehi jiriyah, madzhab hisab rukyat, dan teknik rukyatul hilal.
Materi diklat disampaikan oleh Tim LFNU Banyuwangi. Tim dibagi menjadi dua; yaitu kelas putera dan kelas puteri. Dalam pengantar materinya, Gufron menyampaikan, bahwa pada saat ini menghitung menggunakan kalkulator adalah metode yang paling mudah dan murah untuk mempelajari ilmu falak karena lebih cepat memahami dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Pada malam pertama disampaikan materi tentang proses penggunaan kalkulator dan penyimpanan program arah kiblat serta menghitung arah kiblat dengan bayang matahari dilanjutkan praktikum; selanjutnya malam kedua konversi kalender. Malam ketiga menghitung waktu sholat, Malam keempat perhitungan awal bulan qomariyah dan malam kelima teknik rukyatul hilal, praktek mengukur arah kiblat dengan berbagai metode yaitu simulasi bayang kiblat, penentuan arah timur barat dengan bayang matahari, menentukan azimut kiblat menggunakan bayang matahari, busur dan kompas.

Dalam sambutannya Gufron menyampaikan, bahwa mempelajari ilmu Falak adalah kewajiban bagi orang Islam, karena ilmu ini berkaitan erat dengan pelaksanaan syariat agama Islam yaitu shalat, puasa, haji dan ibadah ibadah lainnya. Dalam qaidah fiqhiyah dijelaskan bahwa ma la yatimmu alwajib illa bihi fahuwa wajib, artinya jika menghadap qiblat menjadi syarat sah sholat, maka belajar arah kiblat menjadi wajib juga hukumnya.
Disamping itu, ia juga menjelaskan bahwa Kalangan Nahdliyin tetap bersandar pada madzhab jumhur yang mengharuskan rukyatul hilal pada penentuan awal bulan, jadi hisab bisa menjadi panduan.

Pengurus madrasah Diniyah al Amiriyah Pondok Pesantren Darussalam, Mohamad Jiwandono menjelaskan bahwa diklat falak ini diperuntukan bagi santri tingkat akhir, yaitu kelas 2 ulya. Kegiatan dilaksanakan secara marathon selama 5 malam, dimulai bakda isya sampai pukul 23.00 WIB.

Pada tahun yang lalu, telah dilaksanakan Madrasah Falakiyah oleh Tim LFNU bagi santri puteri, dan pada tahun ini dilanjutkan lagi oleh PCLFNU Banyuwangi bagi santri putera dan puteri.

“Peserta puteri sekitar 150-an, dan peserta putera kurang lebih 70 santri, dan alhamdulillah peserta sangat antusias sekali, dengan sekali pembelajaran mereka bisa menerapkan pada kalkulator, 5 malam terasa sangat cepat, tidak merasakan kesulitan”. Ujar Jiwan sapaan akrab pengurus madin. “Semoga ke depan dapat diteruskan diklat ini lagi , sehingga para santri dapat mempratikan ilmu falak ketika sudah terjun hidup dimasyarakat,” harapnya. (NUOB)


Editor:

Berita Aktual Terbaru