• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Minggu, 28 April 2024

Berita Aktual

GP Ansor Gelenmore Sambut HSN Dengan Lomba Baca Kitab Kuning dan Alfiyah Berdendang

GP Ansor Gelenmore Sambut HSN Dengan Lomba Baca Kitab Kuning dan Alfiyah Berdendang

BANYUWANGI, NUOB

Jelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada (GP) Ansor tanggal 22 Oktober mendatang, Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Banyuwangi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi gelar lomba baca kitab kuning dan Alfiyah berdendang se-dapil V Kabupaten Banyuwangi, Selasa, (19/10/2021).

Ketua Panitia Ahmad Suci Rotama menerangkan, kegiatan ini ditujukan bagi kalangan pesantren khususnya santri dan digelar selama dua hari di tempat yang berbeda. 

"Pembukaan dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober di SMK NU Miftahul Falah Tulungrejo Kecamatan Glenmore. Sementara, lombanya dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober di kantor MWC NU Glenmore. Adapun peserta yang terdaftar Alfiyah berdendag sebanyak 36 kelompok dan lomba kitab kuning berjumlah 86 orang", ujar Ahmad. 

Selain menyambut peringatan HSN pada 22 Oktober mendatang, kegiatan ini merupakan upaya GP. Ansor Kecamatan Glenmore mengenalkan Ansor kepada kalangan pesantren khususnya santri.

"Mengingat, sejauh amatan kami, sebagian santri masih acuh terhadap GP. Ansor itu sendiri", terang Ahmad. 

Mengamini pandangan tersebut, Sekretaris MDS Rijalul Ansor kecamatan Glenmore Gus Zein mengatakan, pilihan dua tema lomba ini sudah senafas dengan ciri khas pesantren ala NU. Yakni, kitab kuning dan Nadhom Alfiyah. Tentu, tak dimiliki oleh pesantren yang berafiliasi dengan ormas Islam.

"Lomba baca kitab kuning misalnya, membaca kitab kuning itu tidak seperti membaca Al-Qur'an yang memiliki harakat. Untuk dapat membaca kitab kuning maka harus menguasai ilmu alat dengan menghafal seribu bait Nadhom Alfiyah karya Imam Ibnu Malik", terang Gus Zein. 


Meriahnya kegiatan ini mendapat apresiasi dari kalangan pesantren, salah satunya pengasuh pondok pesantren Miftahul Falah Tulungrejo kecamatan Glenmore kabupaten Banyuwangi, Gus M. Saiful Waton. Gus Waton berharap, acara ini dapat melahirkan generasi NU yang pada gilirannya muncul dari kalangan pesantren. Mengingat, pesantren tak bisa dipisahkan dari cikal bakal berdirinya NU itu sendiri. 

"Akan tetapi, partisipasi kalangan santri ini tak hanya mengisi ruang-ruang di NU melainkan, mereka harus mampu menerapkan nilai-nilai ilmu yang terkandung di dalam kitab yang dipelajari dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara", pungkas Gus Waton. (*)

Reporter: Saiful Bari


Editor:

Berita Aktual Terbaru