• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Selasa, 30 April 2024

Berita Aktual

PCNU Banyuwangi

Gus Makki Resmikan Kantor PRNU Rejoagung

Gus Makki Resmikan Kantor PRNU Rejoagung
Ketu Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, Gus Makki (kanan) memberikan nasi tumpeng kepada ketua PRNU Rejoagung seusai peresmian kantor sekretariat PRNU Rejoagung / foto: M. Ali Wafa
Ketu Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, Gus Makki (kanan) memberikan nasi tumpeng kepada ketua PRNU Rejoagung seusai peresmian kantor sekretariat PRNU Rejoagung / foto: M. Ali Wafa

NUOB, Banyuwangi 
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi usai meresmikan kantor pengurus ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Rejoagung kecamatan Srono tadi siang, Jumat (30/6).

PRNU Rejoagung di bawah kepemimpinan Sugiyono ini mendirikan kantor sekretariat.

Langkah tersebut tentu saja mengundang perhatian PCNU Banyuwangi dan pengrus NU lainnya. Pasalnya, tidak semua PRNU itu memiliki kantor sendiri.

Maka tak heran jika Ketua PCNU Banyuwangi, KH Moh Ali Makki Zaini (Gus Makki) mengapresiasi atas peresmian kantor PRNU Rejoagung tersebut.

"Selamat kepada PRNU Rejoagung yang sudah memiliki kantor ranting baru. Ini sesuatu yang luar biasa. Karena tidak semua ranting NU memiliki kantor," ujarnya seusai meresmikan kantor PRNU Rejoagung.

Meski begitu, Gus Makki mengingatkan bahwa menghidupi atau meramaikan kantor itu lebih sulit daripada membuat kantor itu sendiri.

"Jadi, tugas ketua ranting NU Rejoagung ini perlu menghidupi dan menghidupkan segala kegiatan NU atau dipusatkan di kantor PRNU Rejoagung," pesannya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Gus Makki berpesan bahwa menjadi pengurus NU itu harus percaya diri.

"Dalam keadaan apapun, pengurus itu harus menjadi solusi di tengah masyarakat. Dengan kata lain, manfaatnya harus sembarang kalir. Misal, membantu pengambilan BLT bagi yang orang tua renta," imbuhnya.

Selain tugas-tugas di atas, Gus Makki menyampaikan bahwa tak laha pentingnya adalah menghidupi madrasah ma’arif khususnya Madrasah Ibtidaiyah (MI).

"Anak pengurus NU itu wajib sekolah di sekolah atau madrasah NU. Karena, hidup dan matinya NU itu bergantung pada hidup dan matinya sekolah dan pesantren NU," pungkasnya. 


Editor:

Berita Aktual Terbaru