NUOB, Banyuwangi
Kado Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 78, dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi rubu jumbo untuk Pondok Pesantren Baitussalam Toyamas, Banyuwangi, Rabu kemarin (9/8).
Rubu ukuran jumbo 1x1 M ini diterima pengasuh Pesantren Baitus Salam, diwakili oleh Kepala MTS Baitus Salam, Toyamas, sebagai kado PCNU kepada Pesantren.
"Ini adalah follow-up pasca pelaksanaan Astronomy Class LFNU ke 34 tanggal 22 Februari 2023 di Pondok tersebut," ujar Gufron kepada tim NUOB, Rabu (16/8).
Setelah santri memperoleh materi Astronomy Class, Pengasuh Pesantren memutuskan menindaklanjuti dengan menetapkan ilmu falak sebagai salah satu kurikulum diniyah.
Kiai Misbah merespon dengan antusias, pesantren berniat untuk merintis pembelajaran ilmu falak.
Menurutnya, dengan adanya antronomy Class, Pesantren ingin mengembangkan ilmu falak terapan yang mudah dipahami.
"Banyak buku falak yang beredar di pesantren, namun perlu dipilihkan yang paling mudah diterima santri," ucapnya.
Menurut Ketua LFNU PCNU Banyuwangi, Gus Gufron, santri jaman sekarang memerlukan waktu panjang memahami kitab falak berbahasa Arab klasik, maka ilmu falak dengan alat peraga Rubu Jumbo menjadi solusi.
Rubu’ Mujayyab atau Quadrant Sinus (istilah ini berasal dari bahasa Arab, Rubu’ berarti Seperempat dan Mujayyab berarti sinus) adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk menghitung sudut benda- benda angkasa, menghitung waktu, menentukan waktu salat, kiblat, posisi matahari dalam berbagai macam konstelasi sepanjang tahun.
Sementara itu, katanya lagi, Rubuk yang beredar di pesantren ukurannya portable atau kecil, 30 cm atau 40 cm,
Sengaja pengasuh pesantren memesan ke LFNU PCNU Banyuwangi, sebagai instrumen pembelajaran falak. Walaupun kitab klasik yaitu Taqrubul Maqsud, namun akan lebih mudah jika menggunakan media ini.
"Ukuran jumbo ini memudahkan santri untuk praktik," pungkasnya.
Berita Aktual
Editor: