Gus Makki Ingatkan NU Didirikan oleh Ulama Pondok Pesantren

NUOB, Banyuwangi 
Silaturahim merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Pentingnya silaturahim antar sesama warga bangsa, sesama umat Islam dan sesama Nahdliyin. Dengan kekuatan silaturahim, maka akan timbul peluang untuk saling sinergi dan kerjasama antar warga, dan antar Nahdliyin.

Demikian disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, KH Moh Ali Makki Zaini  dalam acara Halal Bi Halal PCNU Banyuwangi dan MWCNU serta pondok pesantren se-Banyuwangi pada Sabtu (29/4) di Hotel El Royal Kabat, Banyuwangi.

Menurutnya, gelaran halal bi halal ini sudah biasa dilakukan tiap bulan syawal. PCNU Banyuwangi tidak seperti PCNU lainnya yang digelar di pesantren.

"Ini ditujukan untuk mengimbangi atas menjamurnya hotel di Banyuwangi," ujarnya saat sambutan. 

Selain itu, Gus Makki mengingatkan kepada seluruh pengurus bahwa berdasarkan anggaran dasar Nahdlatul Ulama dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi Nahdlatul Ulama didirikan oleh ulama pondok pesantren di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 M untuk waktu yang tak terbatas.

"Sekali lagi, NU didirikan oleh ulama pondok pesantren. Atau, jika diibaratkan dalam BPKP maka nama pemilik adalah nama guru kita Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari," imbuhnya. 

Untuk itu, katanya lagi, menjadi pengurus NU itu hanyalah khodam (pelayan) bagi pendiri NU atau pesantren. Karena pesantren adalah putra biologis pendiri NU.

"Memang di NU itu terkadang ditunjang oleh fasilitas. Contohnya, andai kata saya tidak menjadi ketua NU Banyuwangi maka tidak mungkin pintu mobil dibuka oleh sahabat banser maupun Pagarnusa. Untuk itu, kata Gus Makki lagi, pengurus NU tidak boleh semena-mena dalam ber-NU," tukasnya.

Ia juga mengingatkan kepada para pengurus bahwa kepengurusannya bersama KH Zainullah Marwan sebagi rais Syuriah PCNU Banyuwangi sebentar lagi purna.

"Mari kita antarkan perahu NU Banyuwangi ini sampai pada pelabuhan yang indah," pungkasnya.