• logo nu online
Home Warta Berita Aktual Kabar Nahdliyin Khutbah Badan Otonom Bahtsul Masail Pesantren Ulama NU Opini
Sabtu, 27 April 2024

Kabar Nahdliyin

7 Kuliner Khas Banyuwangi yang Cocok Dijadikan Menu Berbuka Puasa, Dijamin Nuikmat Banget

7 Kuliner Khas Banyuwangi yang Cocok Dijadikan Menu Berbuka Puasa, Dijamin Nuikmat Banget
Pecel Pitik, kuliner khas kabupaten Banyuwangi (Foto: NUOB)
Pecel Pitik, kuliner khas kabupaten Banyuwangi (Foto: NUOB)

Banyuwangi - NUOB

Selain menjadi bulan yang penuh pahala dan ampunan, datangnya bulan suci Ramadahan juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang dan penikmat kuliner khas Kabupaten Banyuwangi. Tak heran jika di setiap momen bualan suci ramadhan, selalu tersaji beragam kuliner lezat yang di jajakan oleh para pedagang tradisional di kampung-kampung.

Bagi masyarakat yang hobi berburu sajian lezat, berikut kami rangkumkan beragam kuliner khas Bumi Blambangan yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk menu berbuka puasa.

1. Pecel Pitik

Makanan khas Banyuwangi ini sudah menjadi primadona masyarakat suku Osing sejak ratusan tahun yang lalu. Berbahan dasar daging ayam dan parutan kelapa muda yang segar, ditambah dengan campuran bumbu rempah membuat lidah para penikmat kuliner tidak berhenti bergoyang ketika menyantapnya.

Dahulu kala makanan ini hanya disajikan ketika ada upacara adat saja, namun seiring perkembangan zaman, kuliner turun temurun ini bisa dijumpai di setiap waktu. Terlebih ketika bulan Ramadhan, masyarakat di Kabupaten Banyuwangi banyak yang menjadikan menu ini sebagai sajian diatas meja untuk disantap di waktu berbuka puasa.

2. Rujak soto

Bukan masyarakat Banyuwangi namanya jika tidak memiliki ide kretaif dalam hal kuliner. Di Banyuwangi perpaduan sayuran, bumbu rujak dan siraman kuah soto bisa disatukan menjadi kuliner lezat bernama rujak soto. Layaknya sepasang kekasih yang saling melengkapi, sajian rujak soto ini memiliki citarasa asam, manis, pedas yang saling melengkapi dan bercampur menjadi satu.

Dengan keunikanya tersebut, masyarakat di bumi Blambangan juga sering menjadikan rujak soto sebagai menu dalam berbuka puasa. Sensasi segar ketika menyantap membuat dahaga dan rasa lapar langsung terobati seketika. Dengan harga yang murah meriah, makanan khas suku osing ini banyak bertebaran di pasar atau bazar Ramadhan, selain itu banyak pula dijumpai di warung-warung tradisional.

3. Sego Tempong

Memiliki nama yang unik Nasi Tempong atau “Nasi Tampar”, pada kuliner yang satu ini memiliki citarasa sambal yang pedas seakan menampar para penikmatnya. Meskipun memiliki nama yang identik dengan kekerasan, namun masyarakat tidak perlu takut untuk menyantapnya, karena gabungan antara lalapan sayur mayur, tempe, ikan asin, hingga rasa nikmat dari sambalnya bisa meredakan rasa lapar saat berbuka puasa. Untuk itu bagi masyarakat yang suka dengan sensai pedas, sering menjadikan menu ini sebagai makanan berat saat berbuka puasa.

4. Pindang Koyong

Sebagai daerah yang memiliki panjang garis pantai sekitar 175 kilometer, membuat kekayaan laut dan hasil tangkapan ikan menjadi melimpah di kabupaten banyuwangi. Seiring dengan hal itu, beragam kuliner unik lahir dari tangan terampil masyarakat bumi belambangan. Salah satunya adalah pindang koyong, sajian olahan daging ikan yang direbus bersama kuah berbumbu rempah berwarna kuning. Dengan dilengkapi irisan belimbing wuluh serta bawang putih menjadikan rasa segar asam manis yang bisa memenjakan lidah maupun perut para penikmatnya.

Sensasi asam manis segar yang ada pada kuliner ini sangat cocok jika dijadikan sebagai menu berbuka puasa, karena dapat mengobati rasa haus serta lemas setelah seharian menahan aktivitas makan dan minum.

5. Sego Cawuk

Mendengar nama sego cawuk mungkin terasa aneh bagi masyarakat diluar kabupaten Banyuwangi, tetapi kuliner ini sudah menjadi andalan yang sering dinikmati oleh suku osing bumi Blambangan. Sego cawuk yang cara makannya lebih nikmat ketika memaki tangan secara langsung ini dapat dijumpai di warung bahkan restoran maupun cafe di Banyuwangi.

Dilengkapi dengan lauk seperti pepes ikan atau lebih dikenal oleh masyarakat Banyuwangi sebagai “pelasan”, serta beberapa lauk lainya mulai dari telut rebus, tempe, tahu, hingga siraman kuah campuran jagung manis, mentimun dan serutan kelapa yang biasa disebut dengan “trancam” membuat menu segar ini semakin digemari oleh masyarakat Banyuwangi.

6. Es Blewah atau Es Kerei

Setelah membahas tentang makanan berat, kini minuman takjil es blewah atau es kerei nampaknya juga wajib dimasukkan dalam daftar menu berbuka puasa. karena memiliki rasa manis segar ditambah dinginnya es membuat masyarakat ketagihan untuk meminumnya saat berbuka puasa.

Takjil yang satu ini banyak dijual oleh pedagang di Bazar Ramadhan bahkan para emak-emak sering membuatnya sendiri di rumah. Dengan bahan simpel buah blewah atau buah kerei, gula, air, dan es batu membuat minuman segar ini banyak tersaji di meja makan masyarakat Banyuwangi saat bulan suci Ramadhan.

7.  Jenang Brendil
​​​​​​​​​​​​​​

Jenang Bedil merupakan sebutan warga Banyuwangi untuk Jenang Grendul. Jajanan dengan dominasi rasa manis gurih dari gula dan santan. Teksturnya yang lembut serta lumer ketika dimakan membuat masyarakat jatuh cinta dengan takjil yang satu ini. Makanan yang sering dijumpai pada bulan Ramadhan ini kerap manjadi menu pembuka sbeleum menyantap makanan berat saat berbuka puasa.

Itulah tadi berbagai kuliner lezat yang bisa anda jadikan sebagai referensi menu untuk berbuka puasa. semoga ibadah puasa pada tahun ini diberikan kelancaran dan akhir kemenangan melawan hawa nafsu bagi seluruh umat muslim khususnya warga Nahdliyin, amin. (*)


Kabar Nahdliyin Terbaru